BAB 37: MELAKUKAN AMAL SHOLEH UNTUK KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK

16 12 2009

BAB 37: MELAKUKAN AMAL SHOLEH UNTUK KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

]من كان يريد الحياة الدنيا وزينتها نوف إليهم أعمالهم فيها، وهم فيها لا يبخسون، أولئك الذين ليس لهم في الآخرة إلا النار وحبط ما صنعوا فيها وباطل ما كانوا يعملون[

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan
perhiasaanya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan
mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan
dirugikan, mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat
kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka
usahakan di dunia, serta sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”
(QS. Hud, 15 –16).

Dalam shoheh Bukhori dari Abu Hurairah, Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“تعس عبد الدينار، تعس عبد الدرهم، تعس عبد الحميصة، تعس عبد الخميلة، إن
أعطي رضي، وإن لم يعط سخط، تعس وانتكس، وإذا شيك فلا انتقس، طوبى لعبد أخذ
بعنان فرسه في سبيل الله ، أشعث رأسه، مغبرة قدماه، إن كان في الحراسة كان
في الحراسة، وإن كان في الساقة كان في الساقة، إن استأذن لم يؤذن له، وإن
شفع لم يشفع “.

“Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba
khomishoh, celaka hamba khomilah([1]), jika diberi ia senang, dan jika tidak diberi ia marah, celakalah ia dan tersungkurlah ia, apabila terkena duri semoga tidak bisa mencabutnya, berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad dijalan Allah), dengan kusut rambutnya, dan berdebu kedua kakinya, bila ia ditugaskan sebagai penjaga, dia setia berada di pos penjagaan, dan bila ditugaskan digaris belakang, dia akan tetap setia digaris belakang, jika ia minta izin (untuk menemui raja atau penguasa) tidak diperkenankan([2]), dan jika bertindak sebagai pemberi syafa’at (sebagai perantara) maka tidak diterima syafaatnya (perantaraannya)”.

Kandungan bab ini :

Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk kepentingan duniawi (termasuk syirik dan menjadikan pekerjaan itu sia-sia tidak diterima oleh Allah).

Penjelasan tentang ayat dalam surat Hud([3]).

Manusia muslim disebut sebagai hamba dinar, hamba dirham, hamba khomishoh dan khamilah (jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan).

Tandanya apabila diberi ia senang, dan apabila tidak diberi ia marah.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mendo’akan : “celakalah dan tersungkurlah”.

Juga mendoakan : “jika terkena duri semoga ia tidak bisa mencabutnya”.

Pujian dan sanjungan untuk mujahid yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebut dalam hadits.